Sebagai Insan, mata adalah salah satu dari pancaindera yang kerap dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari. Perspektif orang pun dalam memandang orang lain berbeda-beda, terkadang kebaikan seseorang dilihat buruk oleh orang lain, adapun keburukan seseorang dianggap lumrah dan sangat biasa, dihadapan orang lain, biasanya orang-orang yang bersifat Homogen, yakni orang yang hanya menerima ras, suku, bangsanya sendiri dan menolak mentah orang yang berbeda pendapat.
Namun dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara tidak sepantasnya kita memaksakan opini yang ada dalam pikiran kita, karena belum tentu orang lain setuju dengan kita, maka kita perlu bersifat Heterogen dengan menerapkan Toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Jangan sampai simpati seseorang mengambil alih pandangan kita, sampai kita selalu melihat nya dalam kebaikan namun sebenarnya keburukan, hanya karena tipu muslihat. Dalam filsafat arab kuno dikatakan :
وَعَينُ الرِضا عَن كُلِّ عَيبٍ كَليلَةٌ
وَلَكِنَّ عَينَ السُخطِ تُبدي المَساوِيا
Mata cinta selalu mengabaikan kekurangan
Tapi mata kebencian senantiasa mengorek-ngorek keburukan
Jangan pula kita mempunyai mata yang selalu berpandangan buruk hanya karena kebencian yang ada, karena kita akan selalu mencari kesalahan seseorang sampai-sampai bisa membuat fitnah yang diluar nalar kita, karena syetan hidup bersama kita.
Maka, Sebagai Insan mulia kita harus menjaga baik-baik mata yang sudah Allah berikan, karena kita hanya salah satu orang yang diberi mata, bahkan ada banyak orang yang diambil penglihatannya sebelum mereka meninggal, maka sungguh jika anda tidak bersyukur maka anda telah mendustakan nikmat-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar